Jumat, 05 Oktober 2012

Test Calon Satpam


Sebagai kepala bagian HRD disebuah perusahaan tambang, Gw punya wewenang penuh dalam hal Recuitment para karyawan.  Dalam rangka pembukaan kantor cabang baru, Perusahaan membuka kesempatan buat para pencari kerja yang lagi butuh pekerjaan.
salah satunya Tenaga keamanan atau Satpam. Setelah satu bulan penuh, banyak banget Lamaran yang masuk, namun kami hanya membutuhkan orang-orang yang benar-benar memenuhi kriteria. Dan tibalah saatnya buat interview dan test langsung para calon Satpam.
gw datang hampir pukul sepuluh, tugas gw hari ini untuk interview dan test mereka.
pas tiba dikantor sudah banyak calon satpam yang datang. (Bagus.. itu artinya mereka on time dan ngga ngaret) gw paling benci orang yang suka ngaret.
secara yang dipanggil hari ini puluhan orang, jadi gw minta bantuan Deni, si Admin Junior buat bantu-bantu gw disini.
Setelah semua calon selesai ngisi Form, tiba saatnya gw test satu-satu. (Ini paling gw suka ;), secara calonnya Ganteng dan Gagah-gagah. Lumayan buat muasin nafsu Homo gw.
Gw panggil pertama yang Paling Macho. Namanya Teo, umurnya lebih tua dua tahun dari umur gw  sekarang (umur gw masih 25, blom terlalu tua kan??)
Teo pernah bekerja sebagai satpam juga di sebuah Mall dikota ini.
Pas dia masuk keruangan, gw sangat terpesona. Secara lebih ganteng aslinya daripada yg di foto. Setelah Teo masuk, gw suruh sikunyuk Deni keluar biar ga ganggu gw, hahaha..
gw amatin dia dari atas hingga ujung kaki. Hmm.. maskulin banget cing,.. apalagi kemejanya yang ketat, hingga memperlihatkan lekuk otot-otot di lengan dan dadanya.

“Mas Teo..” kataku sambil mengamati form didepanku.
“ya..” sahutnya mantap. Wao.. suaranya sungguh merangsang, serakserak basah, seksi sekali. Wajahnya sedikit tegang, maklum…. Siapa saja pasti tegang saat di interview.
“Alamat rumah?” tanyaku seformal mungkin, menutupi perasaanku yang dag dig dug terangsang oleh pesonanya.
“jalan Palapa no.75 “ sahutnya.
“pernah memakai narkoba?”
“tidak”
“Pernah terlibat tindakan criminal?”
“tidak”
“merokok?”
“ya..” sahutnya sambil tersenyum.
“hati-hati sakit paru-paru” sahutku, sambil menatap matanya.
“Bertato?” tanyaku lagi.
“Tidak”
“Boleh saya periksa”?”kataku.
“silahkan” katanya.
dia segera berdiri dan gw suruh melepas bajunya. Badannya begitu atletis. Apalagi perutnya yang sixpack, dadanya yang membusung. Ingin rasanya aku bias memeluknya. Badannya sungguh mulus tiada cela.
dan bulu-bulu yang tumbuh dibawah pusarnya tampak menggoda oleh keringat. Dan pastinya aku sangat penasaran kontolnya yang masih terbungkus celana jins itu.
gw segera menghampiri dan jari-jariku menekan Dadanya, terasa padat dan kokoh.
“bisa beladiri?” tanyaku.
“bisa..” sahutnya.
“bagus..” kataku. Akupun mencoba memukul perut six pack nya. Dia kaget dan tak dapat menghindar. Dia terhuyung.
“maaf, aku hanya mentest saja”kataku
“tidak apa” sahutnya.
“Bagus, perutmu bagus sekali. Pasti rajin push up. Aku suka orang yang menjaga kebugaranya” kataku lagi sambil menepuk-nepuk perutnya.
“sudah punya istri?” tanyaku lagi sambil kembali duduk dimejaku.
“sudah tapi sudah bercerai” sahutnya
“kenapa jadi bercerai?”tanyaku lagi. Teo agak ragu untuk menjelaskannya. “maaf, kalo kamu keberatan tidak usah dijawab, karena menurutku itu tidak terlalu penting” sambungku. Dia tersenyum, dan senyumnya sangat mempesona.
“tapi aku kau tau sudah berapa lama kalian bercerai??”
“dua setengah tahun”
“dia wanita bodoh” kataku lantang. Dia gak kaget mendengar perkataanku.
“mengapa Bapak berkata begitu??” tanyanya keheranan.
“coba lihat diri kamu teo??”kataku. “kamu ganteng, gagah, dan Jantan. Wanita mana yang tak tertarik pada pria seganteng kamu”
“ah Bapak bisa saja?” katanya tersipu malu.
“suerr, seandainya saya jadi cewek, mungkin saya juga naksir kamu. Apalagi kayanya kamu punya Senjata yang besar” kataku blak-blakan. Dan itu cukup mencairkan suasana. Dia tertawa mendengar penuturanku.
“aduhh, bapak bisa saja”sambungnya.
“jangan panggil saya Bapak, karena umur kita tidak terlalu jauh berbeda. Panggil saja Romi” sahutku. Sahutku sambil menawarkan rokok kepadanya.
“Hati-hati Paru-paru, Rom?” katanya. gw nyengir aja. Gokil ne orang.
“okey…”kataku kembali ke topic interview.” Selama kamu cerai sama istri kamu itu, apa kamu pernah berhubungan badan dengan wanita lain”
“tidak”
“tidak dengan wanita apa tidak dengan pria” dan kamipun kembali tertawa.
“tidak, hahaha” katanya tertawa.
“jadi selama itu kamu tidak pernah berhubungan dengan Sex”
dia menggeleng, mungkin heran dengan pertanyaanku yang ngaur ini. Bodo amat, pokoknya Gw harus bisa mencicipi Spermanya.
“coba berdiri lagi” pintaku serius. Walau agak bingung, namun dia tetap menuruti permintaanku.
dia berdiri tegak bak tentara yang sedang apel. Dadanya membusung, dan pastinya tonjolan diselangkangannya yang sangat menggodaitu.
segera saja ku remas daerah sensitifnya itu. Dia kaget namun tak menolak.
ku remas-remas kontolnya yang masih terbungkus celana jins terasa kenyal dan besar.
“Kamu mau apa Rom?” tanyanya ragu, sambil mencoba menepis remasan tanganku di alat kelaminnya.
“ayo lah? Aku mau mencicipi Kontolmu?” kataku setengah membujuk. Sambil tetap meremas keras kontolnya.
“jangan Rom” katanya sangsi.
“tidak apa? Tidak ada yang tau”kataku sambil menuntunnya berbaring dimejaku. Dan akhirnya dia menyerah, mungkin merasakan nikmat.
Gw segera melepas celana jins nya. Hingga terlihat celana dalannya yang ketat berwarna hitam. Seksi sekali dan Gw suka.
tanpa dia sadari, Gw telah mengaktifkan kamera video di Laptop gw yang gw taroh di meja telpon. Gw tidak ingin moment indah ini berlalu begitu saja.

dengan perlahan Gw cium bibirnya, walaupun dia agak jijik tapi dia tidak menolak. Terus gw raba-raba Puting susunya yang sudah melenting dan segera gw hisap dua gundukan itu. Dia mendesah kenikmatan. Turun kebawah, gw jilatin perutnya yang keras itu. Entah mengapa gw sangat suka perut cowok yang keras dibandingkan lembek berlemak akibat jarang olahraga.
gw jilati pusarnya. Dan segera gw lepas celananya yang sudah basah karena air mani.
wow.. kontolnya sangat besar dan panjang. Gw sangatsuka. Segera ku kocok, dia mengerang kenikmatan.
“isepin dong?” pintanya tidak sabaran.
“tunggu sebentar”kataku. Gw segera beranjak ke lemari, mengambil sebuah gelas dan sebotol wine dengan kadar akohol tinggi. Gw tuang penuh kedalam gelas. Gw hirup sedikit, dan gwsuruh juga dia minum.
“apa nih ga enak??” katanya sambil meludah kelantai. Aku terkikik melihatnya. Hahaha…
“aku ga biasa minum yang gituan?” katanya.
“oh taka pa” sahutku enteng. Kembali ku tuang penuh wine kegelas.
“skarang lo berdiri”
“mo ngapain”
“ada aja” kataku. Aku segera menghapirinya.  Ku pegang kontolnya dan ku celupkan kedalam gelas itu.
“apa rasanya”kataku.
“dingin” sahutnya ”alcohol ya?”
“80%, ini Wine dari Afrika?” sahutku. Setelah mencelupkan kontolnya segera ku hisap. Kusedot kuat-kuat. Sekali-kali ku gigit kontolnya yang terasa keras namun masih kenyal.
nikmat sekali. Ku celupkan lagi. Ku hisap lagi. LoLipoP Sex aku suka.
ku remas-remas kontolnya yang sangat keras itu. Sesekali dia menjerit kenikmatan.
ku kocok lagi. Terus kembali ku hisap kuat-kuat.
“Aku mau keluar, Rom?” katanya sambil mengigit bibir kenikmatan.
Dan Crooottt…Croottt….Crooot….Crotttttt, keluarlah spermanya dimulutku. Terasa panas dan sedikit asin namun tetap nikmat. Kontolnya terasa berdenyut-denyut didalam mulutku.
setelah puas,dan dia juga lumayan berkeringat sehingga tubuhnya tambah seksi dimataku. Tapi aku harus menyudahi, sebelum Deni datang dan memberi tahuku bahwa aku sudah hampir terlalu lama diruangan ini dengan satu orang peserta calon satpam.

Aku segera mengelap mulutku dengan tisu,sementara Teo mengenakan kembali bajunya.
dan betul saja, Deni masuk menerobos. “Lama sekali? Beberapa Peserta yang lain pada Pulang kelamaan nungggu?” katanya sambil menatap heran kearah lantai yang penuh ceceran Wine.
“tak apa Den, yang Pasti sekarang kita punya satu Satpam baru!!” kataku sambil menunjuk Teo yang masih asyik merapikan bajunya.
aku menghampiri dan menyalaminya. “Selamat ya kamu diterima “ kataku.
“oh ya Makasih?” kata Teo kembali agak.gagu.
“selamat ya..”kata Deni juga
“baiklah kalo begitu saya lanjutkan kandidat yang lain” sambungnya segera beranjak keluar. Sebelum Teo juga keluar ruangan, ku selipkan uang satu juta disaku celananya Dan tak lupa ku remas Kontolnya yang sangat mengemaskan.

Rabu, 03 Oktober 2012

Gue Suka Sesama Laki-Laki


Tidak mudah menjadi seorang Homoseksual dikota ini. Karena masyarakat masih menganggap bahwa Kaum homo seksual adalah sampah Masyarakat. Berbeda dengan diluar negeri yang sudah terbuka dengan kehadiran kaum homo.
Perkenalkan nama Gw Ardan. Dan sejak SMP gw udah ngerasa kalo gw homo. Secara gw ga nafsu sama cewe, walopun banyak cewe mo jd pacar gw. (maaf ya bagi cewe2 yg pernah gw tolak, bukan kalian jelek, tapi jujur gw ga nafsu J).
Karena gw homo otomatis gw suka sama cowo, apalagi yang badannya Atletis dan punya kontol gede. Masalahnya gw sering banget suka sama temen sendiri, dan gw ga bisa seenaknya bilang kalo gw homo ke mereka semua., secara Indonesia masih kolot sama hal yang begituan.
makanya pas lulus SMA gw langsung ngelanjutin Kuliah di Amerika. Disana gw ngerasain banget yang namanya kebebasan. Dari clubbing, Narkoba, sex bebas, bahkan ML sesama cowo pertama kali gw rasain disana. Orang Tua gw ngga pernah tau pergaulan gw karena
mereka udah ngasih kebebasan sama gw,secara umur gw udah hampir 23 tahun.

Nah dan sekarang gw balik lagi ke Indonesia (Banjarmasin) secara kuliah gw udah kelar dan Papa juga ngepercayain gw buat ngurus salah satu perusahaannya.
Dua minggu Pertama kembali kesini, gw ngerasa ga betah banget. Karena Jiwa Homo gw nenuntut buat disalurin.

Malam itu gw jalan naik mobil keliling seputaran Alun alun kota. Biasanya banyak Muda Mudi yang Nongkrong di sana. Singgah sebentar keFoodcourt sekedar santai sambil mencari Mangsa (hahaha…sadis amat yaJ)
Dua jam nongkrong ga ada yang potensial buat digebet gw balik. Pas nyampe diparkiran
Gw liat Ban Mobil Gw Kempes (Apes banget.. L) Mana ga bawa Ban Serep lagi.
Jam juga udah Hampir jam satu malam, mana ada tukang Tambal yang masih buka.
Dongkol banget…
“Ada yang Bisa dibantu Mas” sapa seseorang. Gw balikin badan, eh tenyata Security.
“Ini Pa Ban Mobil saya Bocor, Bapa tau ga tempat Tambal Ban yang dekat sini” kata ku.
Kalau diliat sih Securiti ini Ganteng juga (dimata homo gw). umurnya kira-kira 35 tahunan. Muka agak sangar tapi Tetap Manis. Badannya juga Bagus Banget, Atletis.
tercetak jelas diseragamnya yang ngePas dibadan.
Tingginya sekitar 180 cm dengan Kulit SawoMatang. Tipe Gw banget, secara gw diluar negeri dapatnya yang putih mulu sih, jadi bosen.
“wah mas kalo jam segini mana ada yang buka”
“waduh gitu ya pa,,,..” kataku sambil mengaruk-garuk kepala.
“emang mas nya pulang kemana?”
“Persada Raya pa, gimana ya?” gw sih ngarep dia nganterin Gw Pulang, biar mobil jadi Urusan kedua gw sama Bengkel. HeheJ
“gini aja mas, mas saya anterin, biar mobil tinggal disini aja dulu. Kebetulan saya juga mau pulang”
yeesss…. Siapa sih yang ga mau dianterin sama Mas Ganteng
“Mas tenang aja Mobil mas disini aman kok” katanya melihatkeragu-raguanku. Tepatnya sih pura-pura ragu aja. Biar ga terlalu keliatan girangnya.
“oh bukan gitu pa,. Saya takutnya ngerepotin Bapak” kataku.Basa basi yang benar-benar basi.
“ngga kok kebetulan saya juga pulang searah dengan Mas”.

Dan akhirnya malam itu aku ikut dia balik kerumah.
“Jangan panggil Bapak. panggil Seto aja” katanya sambil mulai menyalakan motornya.
“oh iya. Saya Ardan”
“Maaf sebelumnya, saya boleh Pegangankan, soalnya saya tidak biasa naik motor” kataku pura-pura sambil melingkarkan tanganku dipinggangnya.
“Iya tidak apa-apa. Paling orang Mengira kita adalah Pasangan Gay” katanya santai.
aku sedikit agak kaget mendengarnya.
“aku benar-benar takut kalo naik motor soalnya waktu kecil aku pernah jatuh…” kataku mulai mengarang cerita dusta. Gw mulai mengeratkan pegangan dipinggangnya. Dan Gw dapat mencium harum Parfumnya yang sangat Maskulin.
sesekali gw meraba Perutnya yang terasa keras.
“Hobby Fitnes ya?” kataku mencari bahan Obrolan.
“ko tau…” katanya sambil tetap mengacu kendaraan.
“Hati-hati, katanya Orang yang suka Fitnes Anunya Kecil” kataku sambil tertawa ngakak.
“teori Bodoh dari mana itu” sambungnya sambil ikut cekikikan. “ ya ga tau, itu menurut para dokter kelamin” sahutku asal.
“Mereka Berkata begitu karena Belum Melihat Punya ku”
“Emang sebesar apa punya mu” Tantangku.
Ku beranikan meraba Kontolnya yang masih terbungkus celana. Agak Keras, kayaknya dia lagi Horny. Dia diam saja saat tanganku mulai meremas-remas Kontolnya. Kebetulan jalanan juga Sepi jadi gw tak perlu malu. Dia agak mendesah, mungkin merasa nikmat.
‘Kau membuatku tidak konsentrasi “ katanya.
“Enakkanmas..” sahutku. Akhirnya Gw beranikan diri ngajak dia singgah kerumah gw. Dan ternyata dia mau. Beruntung banget gw malam ini.
Sepanjang perjalanan gw ngga pernah nanya statusnya apa, sudah beristri apa belum. Karena buat gw itu ga penting. Yang penting malam ini dia maugw ajak kerumah.

“wow.. besar juga rumah kamu ya…” katanya menghempaskandiri ke sofa.
“begitulah..!! tapi buat aku semua ini percuma karena aku selalu merasa kesepian”
“Kamu tinggal sendiri?? Orang tua kamu?”
“Mereka jarang Pulang, mereka punya apartement masing-masing” kataku sambil menuangkan Wine untuknya.
“enak ya jadi orang kayak kamu”
“kata siapa. Gw Ngerasa tersiksa tau ga, apalagi Menyandang Status HOMOSEKSUAL” sahutku.
“Kamu HOmo??” katanya sambil menegak minuman.
“kalo gw ga homo, mana mau gw menyentuh kontolmu itu?”
“lo ga marahkan…” sambung ku. Sambil mengelus-elus kontolnya yang masih terbungkus celana.
“Ga, aku Malah suka” dia segera meletakkan gelasnya dimeja.

dia segera tiduran disofa mempasrahkan diri. Segera saja ku ciumi bibirnya dan dia membalasnya. Sementara tanganku membuka bajunya. Terlihat badannya yang sangat atletis dan padat. Dadanya yang montok dan perutnya kotak-kotak. Aku suka sekali, kujilati perutnya. Ada sedikit bulu yang berjejer turun dari pusar kebawah. Segera ku buka celana dalamnya yang sudah basah karena precumnya. Terlihatlah kontolnya yang Lumayan besar panjang dan tebal. Segera saja ku hisap. Betapa nikmatnya tiada tara.
Diapun ikut mendesah-desah kenikmatan. Dan desahannya yang macho bikin aku tambah nafsu. Sesekali ku gigit kontolnya, terasa kenyal. Dan dia ikut menjerit kenikmatan.
Bersambung....
(Penulis tidak dapat melanjutkan tulisannya karena teranjur Horny )